Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Yang Baru Merintis Usaha, Berikut Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Merintis Usaha

Sebenarnya dalam merintis usaha banyak sekali jalan yang dapat di lalui, namun dalam perjalanannya seorang yang akan merintis usaha apalagi yang baru memasuki dunia usaha tersebut harus memiliki keyakinan yang tinggi serta diperlukan juga kehati-hatian dalam setiap perjalanannya. Karena menurut Suryana (2006), merintis usaha membutuhkan sebuah kesabaran, ketekunan, dan teknik-teknik tersendiri yang tidak semua orang bisa melakukannya. 

Langkah-langkah untuk merintis usaha baru menurut Bisnis UKM (2010).

  1. Pilih dan tentukan usaha yang akan di kembangkan. Sebaiknya ketika akan merintis usaha, pilihlah usaha yang memang sesuai dengan minat dan bakat serta kemampuan yang dimiliki. Hal ini penting sekali karena menurut beberapa pendapat sekeras dan sebesar apapun kemampuan anda dalam melakukan pekerjaan, anda tidak akan merasakan kelelahan bahkan anda akan merasa senang dalam melakukan usaha tersebut. Sehingga jika dalam perjalanan usaha yang baru dirintis kurang berhasil anda tidak akan merasa bosan dan akan tetap berusaha lebih keras agar usaha tersebut tetap maju.
  2. Membuat visi dan misi usaha. Setiap usaha sebaiknya memiliki sebuah visi dan misi, hal ini diperlukan agar usaha yang di rintis sesui dengan tujuan yang ingin dicapai serta terancang dengan baik. 
  3. Tindakan atau action. Tindakan atau action ini merupakan kunci dalam merintis usaha. Karena jika ingin merintis sebuah usaha namun tidak melakukan tindakan menjalankannya artinya kesuksesan hanyalah sebuah angan-angan dan omong kosong belaka.
  4. Selalu pelajari dan lakukan pengamatan. Langkah melakukan pengamatan dan mempelajari kesuksesan para pengusaha yang telah sukses adalah hal penting terutama pengusaha yang memiliki usaha yang sama atau mirip dengan usaha yang kita rintis. Langka ini sangat berguna untuk meberikan gambaran kepada usaha yang kita rintis kedapannya seperti apa dan inovasi apa yang harus dilakukan sehingga usaha yang kita rintis bisa sukses seperti pengusaha yang sudah berhasil dan sukses.
  5. Hadapi, hayati, dan nikmati setiap proses baik hambatan dan kegagalan. Dalam merintis sebuah usaha tidaklah seperti membalikan telapak tangan, karena diperlukan sebuah usaha yang keras untuk mencapai kesuksesan. Hambatan dan rintangan dalam merintis usaha pastilah akan di temui, namun sebagai seorang pengusaha yang harus dilakukan adalah hadapi hambatan tersebut teruslah berfikir positif bahwa hambatan tersebut bisa di lewati. Dan yakinlah dengan bisa melawati hanbatan tersebut kita akan bisa melihat akan sebuah kesuksan. Maka dari itu hadapi dan nikmati setiap prosesnya.
Itulah langkah-langkah dalam merintis usaha baru, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merintis sebuah usaha.

Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha berdasarkan Suryana (2006).

  1. Bidang dan jenis usaha yang akan dirintis. Bidang dan jenis usaha itu sangat banyak seperti bidang pertanian, pertambangan, konstruksi, perdagangan, dll.
  2. Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih. Ada beberapa bentuk dan kepemilikan yang harus diperhatikan dalam merintis usaha yaitu, Perseroan terbatas (PT), persekutuan, firma, koperasi, dan perseorangan.
  3. Tempat usaha yang dipilih untuk merintis usaha. Menurut Suryana (2006) tempat usaha yang harus dipilih ialah, tempat usaha yang mudah dinjangkau konsumen, dekat dengan sumber tenaga kerja, dan dekat dengan akses bahan baku.
  4. Organisasi yang harus digunakan dalam merintis usaha. untuk organisasi yang harus digunakan ini tergantung kepada cakupan dan lingkup usaha yang akan dirintis.
  5. Lingkungan usaha jika menurut Suryana (2006), lingkungan usaha tidak bisa di abaikan begitu saja. Karena lingkungan merupakan salah satu pendorong serta bisa juga menjadi penghambat dalam merintis usaha. Lingkungan yang dapat mempengaruhi dalam merintis usaha ialah lingkungan mikro dan makro. Lingkungan mikro ialah llingkungan yang berkaitan langsung dengan operasional usaha yang dirintis seperti pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan, manajer, dan distributor. Sedangnkan lingkungan makro ialah lingkungan yang berada diluar usaha yang dirintis seperti lingkungan ekonomi wilayah yang akan dijadikan tempat untuk merintis usaha, lingkungan teknologi, dan lingkungan sosiopolitik, serta lingkungan demografi dan gaya hidup.
Itulah hal-hal yang harus diperhatikan ketika merintis usaha. 

Sumber: Sam'un jaja raharja dan Ratih Purbasari dalam BMP ADBI4440/Kewirausahaan/Universitas Terbuka.