Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Teori Uang Statis Dan Teori Uang Dinamis

 Nilai dan harga uang ialah suatu istilah yang pada dasarnya mempunyai pengertian yang berbeda. Namun terkadang kedua istilah atau teori ini masih dianggap sama oleh kebanyakan orang. Maka dari itu pada artikel ini akan membahas mengenai hgal-hal tentang teori uang.

Teori Uang Statis Dan Teori Uang Dinamis
Nilai uang ini selalu menjadi perhatian para ekonom, karena kita tahu nilai uang merupakan salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap hal-hal yang berbau ekonomi. Hal ini bisa dilihat dari banyak para ahli ekonomi yang menyampaikan mengenai teori uang.

Terdapat dua teori yang membahas mengenai uang yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis

a. Teori Uang Statis

Teori uang statis ialah suatu teori yang juga disebut " Teori Kualitatif Statis". Disebut Statis karena teori ini tidak mempersoalkan perubahan nilai yang disebabkan oleh perkembangan suatu ekonomi. Didalam teori statis terdapat dua teori yaitu Teori metalisme (instrinsik) oleh KMAPP dan Teori konvensi atau perjanjian oleh Devanzati dan Montanari.

1. Teori Metalisme (Instrinsik) oleh KMAPP

Uang memiliki sifat seperti benda atau barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu. Contohnya uang yang terbuat dari emas dan perak.

2. Teori konvensi (perjanjian) Oleh Devanzati dan Montanari

Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran. 

3. Teori Nominalisme

Maksud dari teori ini ialah uang diterima berdasarkan nilai daya belinnya.

4. Teori Negara

Teori ini ialah apabila negara menetapkan alat ukur dan alat bayar maka timbulah uang. Jadi, uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-udang pembayaran yang disahkan.

b. Teori Uang Dinamis

Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori ini diantaranya ialah:

1. Teori kuantitas dari David Ricardo

Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar . Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya. 

2. Teori kuantitas dari Irving Fisher

Teori kuantitas yang telah dikemukakan oleh David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang, dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang.

3. Teori persediaan kas

Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.

4. Teori ongkos produksi

Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.

Itulah beberapa teori mengenai uang, semoga artikel ini bermanfaat. 

Terimakasih

Sumber: BMP ADBI4331/Uang Dan Perbankan, Universitas Terbuka, Suryanto